BOLAHIT – Real Madrid kembali menunjukkan dominasinya di La Liga dengan kemenangan meyakinkan atas Espanyol. Tapi sorotan utama bukan pada hasil pertandingan, melainkan pada satu nama: Kylian Mbappé. Dalam laga yang digelar di Santiago Bernabéu ini, Mbappé tampil luar biasa dan menyegel status “Man of the Match” lewat performa yang tak terbantahkan.
Awal Yang Tajam
Dari menit pertama, Mbappé terlihat haus gol. Dia bermain agresif, cepat, dan tanpa kompromi. Dalam 10 menit awal saja, ia sudah melepaskan dua tembakan ke gawang, satu di antaranya memaksa kiper Espanyol melakukan penyelamatan penting. Kombinasi kecepatannya dengan Vinícius Jr. dan Jude Bellingham di lini depan membuat pertahanan Espanyol kewalahan sepanjang laga.
Gol pembuka datang di menit ke-23. Menerima umpan terobosan dari Luka Modrić, Mbappé menggiring bola melewati satu bek dan menyelesaikannya dengan tembakan kaki kanan ke pojok bawah gawang. Gol ini bukan hanya soal penyelesaian, tapi juga visi dan kecepatan berpikir. Ia membaca ruang, memanfaatkan momentum, dan mencetak gol khas Mbappé: cepat dan klinis.
Dominasi di Lapangan
Yang membuat Mbappé menonjol bukan hanya golnya, tapi bagaimana dia mengendalikan tempo permainan. Setiap kali Mbappé menguasai bola, publik Bernabéu berdiri. Ada ketegangan dan ekspektasi yang ia bangun setiap kali menggiring bola ke arah pertahanan lawan. Dia tidak hanya bermain sebagai penyerang, tapi juga sebagai kreator serangan.
Statistik menunjukkan kontribusinya tak terbatas pada gol. Ia menciptakan lima peluang emas, melakukan 11 dribel sukses, dan terlibat langsung dalam hampir semua serangan berbahaya Madrid. Espanyol tidak punya jawaban untuk kecepatan dan ketajaman pergerakannya. Bek kanan lawan, yang bertugas menjaga Mbappé, harus diganti di babak kedua karena tidak sanggup mengimbangi tekanan.
Gol Kedua Yang Mematikan
Mbappé menggandakan keunggulan Madrid di menit ke-57. Kali ini, ia memanfaatkan kesalahan umpan dari lini tengah Espanyol, langsung memotong bola, dan berlari solo ke arah gawang. Dalam situasi satu lawan satu dengan kiper, ia tetap tenang dan menyelesaikannya dengan chip halus—gol yang menunjukkan ketenangan dan kelas dunia.
Selebrasinya sederhana, tapi penuh makna. Tangannya menunjuk ke rumput Bernabéu, seakan mengatakan: “Ini rumah saya sekarang.” Dan memang benar, sejak kedatangannya ke Madrid, Kylian Mbappé seperti telah menemukan tempat di mana bakatnya bisa bersinar maksimal.
Pujian Mengalir
Setelah pertandingan, pelatih Carlo Ancelotti menyebut performa Mbappé sebagai “masterclass”. Ia menyatakan bahwa pemain Prancis itu bukan hanya pencetak gol, tapi pemimpin dalam permainan.
“Dia bermain seperti sudah 5 tahun di sini. Cara dia membaca permainan, bergerak tanpa bola, dan mengangkat tim ini luar biasa,” ujar Ancelotti dalam konferensi pers.
Rekan setimnya, Toni Kroos, juga memuji Mbappé sebagai “perbedaan antara tim bagus dan tim juara”.
Dampak Jangka Panjang
Kemenangan ini penting, tapi dampak Mbappé jauh melampaui tiga poin. Ia sudah mengubah dinamika tim. Kini Real Madrid punya pemain yang bisa mengubah hasil dalam sekejap. Seorang game-changer sejati.
Fans Madrid pun mulai bermimpi besar. Dengan Mbappé di lini depan, mereka melihat potensi bukan hanya juara La Liga, tapi juga Liga Champions. Ia membawa aura bintang yang mampu mengangkat level seluruh tim.
Kesimpulan
Pertandingan melawan Espanyol bukan hanya tentang tiga poin. Ini adalah momen pernyataan dari Kylian Mbappé. Ia tidak datang ke Madrid hanya untuk menjadi bagian dari sejarah—ia datang untuk menulis sejarah itu sendiri.
Dengan dua gol, permainan dominan, dan kehadiran yang mengintimidasi lawan, tak ada keraguan: Mbappé adalah “Best of the Match”. Dan jika performa ini jadi standar barunya di Spanyol, dunia sepak bola sebaiknya bersiap menghadapi era baru Kylian Mbappé di Real Madrid.
Baca Juga : Chelsea Percaya Diri Dengan Palmer dan Garnacho Jelang Laga Kontra Manchester United