BOLAHIT – Florian Wirtz merupakan pemain muda asal Jerman yang berposisi sebagai gelandang serang atau playmaker. Klub Liverpool FC secara resmi membelinya dari Bayer 04 Leverkusen pada musim panas 2025 dengan nilai transfer yang sangat besar.
Menurut data nilai pasar, Wirtz berada di kisaran €140 juta sebelum pindah.
Kenapa “Pemain Mahal”
-
Liverpool dikabarkan membayar £100 juta sebagai nilai awal plus bonus hingga total bisa mencapai sekitar £116 juta.
- Nilai pasar dan perbandingan transfer menunjukkan bahwa Wirtz termasuk salah satu pembelian termahal klub dan dunia pada saat itu. Jadi, dari sisi investasi, Wirtz memenuhi syarat sebagai “pemain mahal
Performa Yang Kurang Stabil
Meski dibeli dengan nilai besar, ada beberapa catatan yang menunjukkan bahwa Wirtz belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi awalnya di Liverpool:
Dalam beberapa penampilan awalnya untuk Liverpool, ia belum menunjukkan output yang biasanya diprediksi dari nilai dan reputasinya. Misalnya, belum mencetak gol dalam beberapa laga awal.
Artikel-analisis menyebut bahwa Wirtz masih dalam masa adaptasi ke liga Inggris yang berbeda dari Bundesliga dari sisi intensitas dan karakter permainan.
Dengan demikian, meskipun punya potensi dan kualitas tinggi, performanya “kurang stabil” dalam arti belum konsisten mencapai level tertinggi secara langsung.
Maka daripada itu, Liverpool dianggap Terlalu teropsesi dengan Wirtz tanpa mempertimbangkan keuangan Squad Liverpool.
Lini Tengah Liverpool: Tantangan & Harapan
Sebagai gelandang serang, Florian Wirtz diharapkan menjadi penghubung antara lini tengah dan lini depan Liverpool, membawa kreativitas, dribel, dan visi ke dalam permainan.
Tantangan adaptasi: aturan, ritme fisik, dan tekanan di Premier League berbeda dibanding Bundesliga.
Harapan besar dari suporter dan manajemen: nilai transfernya tinggi ada tekanan untuk tampil segera dan secara konsisten.
Florian Wirtz adalah pemain mahal bagi Liverpool berdasarkan nilai transfer dan reputasinya. Namun, frase “dengan performa yang kurang stabil” juga relevan karena ia belum secara langsung menunjukkan kestabilan performa yang biasanya diharapkan dari pembelian bernilai tinggi. Wirtz saat ini lebih dalam tahap transisi dan adaptasi, bukan berarti gagal — melainkan masih mencari konsistensi di tingkat tertinggi.
Baca Juga : Alexis Mac Allister Powerful of The Match: Liverpool FC vs Real Madrid CF
