BOLAHIT – Real Madrid sedang mengalami masalah serius di lini pertahanan musim ini. Berbagai cedera dan inkonsistensi performa membuat pertahanan Los Blancos menjadi rapuh, berimbas pada hasil buruk yang membuat mereka semakin jauh dari target merebut gelar LaLiga 2025.
Sejak awal musim, Madrid kesulitan menjaga kestabilan di belakang. Pemain-pemain kunci seperti Éder Militão dan David Alaba beberapa kali absen karena cedera, sementara pengganti yang ada belum mampu menutup celah dengan sempurna. Kondisi ini membuat lawan kerap berhasil menembus pertahanan Madrid, menghasilkan sejumlah gol yang seharusnya bisa dicegah.
Statistik Real Madrid Mengkhawatirkan
Dalam 10 laga terakhir LaLiga, Real Madrid kebobolan rata-rata 1,8 gol per pertandingan. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan musim lalu yang hanya sekitar 0,9 gol per pertandingan. Kelemahan dalam pengawalan ruang, koordinasi lini belakang, serta komunikasi antar pemain menjadi faktor utama.
Lebih dari itu, Madrid juga menunjukkan kelemahan dalam menghadapi bola mati. Set-piece menjadi sumber gol lawan yang kerap kali mengejutkan Madrid, sebuah masalah yang belum berhasil diatasi oleh pelatih Xabi Alonso.
Dampak Pada Perburuan Gelar
Pertahanan yang rapuh berdampak besar pada performa tim secara keseluruhan. Real Madrid yang semula menjadi favorit juara, kini harus puas berada di posisi ketiga klasemen, tertinggal tujuh poin dari pemimpin klasemen saat ini.
Beberapa pertandingan penting yang berakhir dengan kekalahan atau hasil imbang bisa langsung dikaitkan dengan performa lini belakang yang kurang solid. Kesalahan individu maupun kolektif menjadi penyebab utama kebobolan gol-gol krusial.
Faktor Cedera dan Kurangnya Kedalaman Skuad
Cedera yang menimpa beberapa bek utama membuat Madrid kesulitan menjaga konsistensi. Selain itu, kedalaman skuad yang kurang memadai di posisi bek tengah dan bek sayap memperburuk situasi. Para pemain pelapis masih harus beradaptasi dengan tekanan besar di level tertinggi.
Situasi ini memaksa pelatih Xabi Alonso untuk melakukan rotasi dan eksperimen pada formasi, tetapi hasilnya belum optimal. Ketidakhadiran bek andalan secara reguler sangat terasa, apalagi saat menghadapi tim-tim papan atas.
Upaya Perbaikan Dari Tim Pelatih
Xabi Alonso dan staf pelatih menyadari masalah ini dan terus berupaya memperbaiki komunikasi dan koordinasi lini belakang. Latihan intensif khusus untuk pertahanan, termasuk marking ketat dan strategi menghadapi set-piece, sedang dijalankan.
Selain itu, Alonso juga mulai mencari opsi di bursa transfer musim panas mendatang untuk memperkuat lini belakang. Nama-nama bek muda berbakat sudah masuk dalam radar klub sebagai upaya memperbaiki kekurangan yang ada.
Harapan Untuk Paruh Musim Kedua
Meski saat ini berada dalam situasi sulit, Real Madrid tidak menyerah dalam perburuan gelar LaLiga. Tim masih memiliki waktu untuk memperbaiki performa pertahanan dan mengembalikan kepercayaan diri.
Dukungan suporter dan atmosfer di Santiago Bernabéu diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi para pemain. Xabi Alonso dan tim pelatih bertekad untuk mengakhiri musim dengan hasil terbaik, walau gelar juara mungkin sudah semakin jauh.
Krisis pertahanan menjadi batu sandungan utama Real Madrid di musim LaLiga 2025. Dengan masalah cedera dan kedalaman skuad yang belum memadai, Los Blancos kesulitan menjaga kestabilan di lini belakang. Situasi ini berdampak pada hasil pertandingan dan posisi mereka di klasemen.
Perbaikan di lini pertahanan menjadi kunci agar Madrid bisa kembali bersaing memperebutkan gelar di musim depan. Fokus utama saat ini adalah memperbaiki komunikasi, mengatasi masalah set-piece, dan mencari tambahan kekuatan di bursa transfer.
Baca Juga : Xabi Alonso Akan Gantikan Carlo Ancelotti Posisi Pelatih di Santiago Bernabeu