Rapinha

BOLAHIT – Kekalahan Barcelona di laga terbaru La Liga tampaknya meninggalkan dampak yang lebih dalam dari sekadar kehilangan tiga poin. Bintang sayap asal Brasil, Raphinha, secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa tim dan menyebut adanya faktor internal yang membuat Blaugrana gagal tampil maksimal.

Pernyataan tersebut dikabarkan memicu ketegangan di ruang ganti, di mana beberapa pemain senior tidak sepenuhnya setuju dengan kritik yang dilontarkan sang winger.

Kekalahan Yang Menyakitkan

Barcelona baru saja menelan kekalahan 1-2 dari Real Sociedad dalam laga yang seharusnya bisa mereka menangkan. Meski tampil dominan dalam penguasaan bola, tim asuhan Xavi Hernández terlihat kehilangan koordinasi di lini belakang dan gagal memaksimalkan peluang di depan gawang.

Raphinha, yang bermain penuh selama 90 menit, menunjukkan rasa frustrasinya setelah pertandingan. Dalam wawancara dengan media Spanyol, ia menilai kekalahan tersebut bukan semata karena kualitas lawan, tetapi juga akibat dari kesalahan sendiri.

“Kami terlalu banyak membuat kesalahan bodoh. Tidak ada komunikasi yang jelas di antara lini tengah dan depan. Beberapa pemain tampak tidak siap sejak awal,” ujar Raphinha.

Komentar ini langsung menjadi topik panas di media, terutama karena beberapa pemain disebut-sebut merasa tidak nyaman dengan pernyataan tersebut.

Ruang Ganti Mulai Memanas

Sumber internal klub melaporkan bahwa suasana di ruang ganti Camp Nou pasca pertandingan terasa tegang. Beberapa pemain senior seperti Robert Lewandowski dan Sergi Roberto dikabarkan kurang senang dengan cara Raphinha menyampaikan kritik secara terbuka kepada media.

Seorang Sumber Dari Tim Mengatakan Kepada Marca

“Ada kekecewaan karena pernyataan itu seharusnya disampaikan di ruang ganti, bukan di depan publik. Semua orang marah setelah kalah, tapi komentar seperti itu bisa memecah suasana tim.”

Sementara itu, pelatih Xavi Hernández berusaha meredam situasi dengan menegaskan bahwa emosi setelah pertandingan adalah hal yang wajar.

“Kami semua kecewa, termasuk Raphinha. Setiap pemain punya cara berbeda untuk mengekspresikan rasa frustrasinya. Tapi yang penting sekarang adalah fokus untuk bangkit,” ujar Xavi.

Raphinha: Emosi atau Kejujuran?

Bagi sebagian fans, komentar Raphinha dianggap sebagai bentuk kejujuran yang mencerminkan rasa tanggung jawab terhadap performa tim. Banyak yang menilai bahwa pemain asal Brasil itu berani berbicara lantang karena melihat adanya masalah komunikasi yang selama ini dibiarkan.

Namun, bagi sebagian lainnya, tindakannya dinilai kurang bijak karena bisa menimbulkan perpecahan di ruang ganti.

“Dia mungkin benar soal performa tim, tapi waktunya salah. Setelah kekalahan, seharusnya tim bersatu, bukan saling menyalahkan,” tulis seorang kolumnis di Sport.es.

Raphinha sendiri kemudian mengklarifikasi pernyataannya melalui akun media sosial pribadinya, dengan menegaskan bahwa kritik tersebut bukan ditujukan kepada individu tertentu.

“Saya hanya berbicara tentang tim secara keseluruhan. Tidak ada maksud untuk menyalahkan siapa pun. Kami menang bersama, kami kalah bersama,” tulisnya.

Tekanan Untuk Xavi dan Tim

Kekalahan ini semakin menambah tekanan bagi Xavi Hernández, yang belakangan mendapat sorotan karena performa inkonsisten tim. Barcelona kehilangan banyak poin penting di laga-laga tandang dan terlihat kesulitan menjaga konsistensi performa, terutama ketika menghadapi tim dengan pressing tinggi.

Beberapa pengamat menilai bahwa pernyataan Raphinha adalah tanda bahwa suasana internal tim sedang tidak stabil. Hubungan antara pemain, pelatih, dan staf dikabarkan mulai renggang karena perbedaan pandangan soal strategi dan rotasi pemain.

Mantan legenda Barcelona, Carles Puyol, bahkan ikut berkomentar di media sosial:

“Barcelona selalu dikenal karena kesatuannya. Ketika kami mulai saling menyalahkan, saat itulah kami kehilangan identitas.”

Baca Juga : Jude Bellingham Powerful of The Match: Real Madrid vs Barcelona