BOLAHIT – Penyerang Real Madrid, Vinicius Jr., menyatakan bahwa Spanyol seharusnya tidak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 jika kasus rasisme masih merajalela di negara tersebut. Komentar ini muncul sebagai respons atas sejumlah insiden rasisme yang menimpanya selama berkarir di Spanyol.
Meski sukses membawa Real Madrid meraih berbagai prestasi, Vinicius Jr. kerap menjadi korban perlakuan rasis dari suporter klub lain. Insiden-insiden tersebut termasuk tindakan rasis yang dilakukan oleh suporter Atletico Madrid dan Valencia. Salah satu insiden paling mengejutkan terjadi ketika sekelompok fans menggantung patung Vinicius di sebuah jembatan pada awal 2023, yang memicu kemarahan dan keprihatinan luas. Polisi setempat menahan empat orang terkait insiden tersebut, namun permasalahan rasisme tetap belum sepenuhnya terselesaikan.
Upaya La Liga Melawan Rasisme
Sejak 2019, La Liga telah menerapkan sejumlah protokol untuk melawan rasisme di stadion. Langkah-langkah ini dirancang untuk memberikan wasit lebih banyak kewenangan dalam menghentikan aksi-aksi rasis di tengah pertandingan.
Protokol pertama memberikan wewenang bagi wasit untuk menghentikan sementara pertandingan dan meminta pengumuman publik untuk menghentikan perilaku ofensif. Jika pelecehan masih berlanjut, wasit dapat menerapkan protokol kedua yang menangguhkan pertandingan selama 10 menit dan meminta pemain kembali ke ruang ganti. Jika tindakan rasis tetap tidak berhenti, protokol ketiga memungkinkan wasit untuk membatalkan pertandingan sepenuhnya.
Meskipun langkah-langkah ini sudah diterapkan, insiden rasisme masih kerap terjadi di stadion-stadion Spanyol. Hal inilah yang membuat Vinicius Jr. merasa bahwa tindakan tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah serius ini.
Vinicius Jr. Tantang Status Tuan Rumah Piala Dunia 2030
Dalam wawancara dengan CNN, Vinicius Jr. mengungkapkan harapannya agar Spanyol bisa lebih serius menangani masalah rasisme. Ia menyatakan, jika situasi tidak membaik hingga 2030, Spanyol tidak layak menjadi tuan rumah Piala Dunia.
“Saya berharap Spanyol dapat berkembang dan menyadari betapa seriusnya masalah menghina seseorang hanya karena warna kulitnya,” ujar Vinicius. “Jika situasinya tidak berubah pada tahun 2030, saya rasa Piala Dunia harus dipindahkan ke negara lain. Pemain harus merasa aman dan nyaman saat bermain, tanpa khawatir mengalami tindakan rasis.”
Vinicius juga menambahkan bahwa mayoritas warga Spanyol tidak bersikap rasis, tetapi sekelompok kecil yang bertindak di luar batas mempengaruhi citra negara tersebut.
Jadwal Berikutnya untuk Real Madrid
Sementara itu, Real Madrid akan melanjutkan kiprahnya di La Liga dengan pertandingan melawan Real Sociedad. Laga tersebut akan digelar di Stadion Anoeta pada Minggu, 15 September 2024, dengan kickoff pukul 02.00 WIB.
Posisi Klasemen La Liga
Performa Real Madrid musim ini terus menjadi sorotan, dan laga melawan Real Sociedad akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperkuat posisi di klasemen La Liga.
Baca Juga : Man of the Match Erling Haaland – Manchester City